Jika ada seseorang yang mengajak Anda untuk melakukan kalimat di atas, apa yang akan Anda lakukan??
Kebanyakan orang pasti akan diam sebentar, sedikit berpikir, mengernyitkan alis, memberikan pandangan, "Are you kidding me??"
Why is that?
What's wrong with that sentence?
Well, kita semua tahu, membeli rumah tentunya beda dari ajakan-ajakan biasa seperti, "Shopping, yuk."; "Nonton yuk"; "Hangout yuk, jo." Why?? Karena "Beli Rumah" merupakan salah satu keputusan serius yang harus kita ambil. Enggak bisa sembarangan seperti beli rumah-rumahan ketika main monopoli.
Kita mesti pilih baik-baik, karena secara harga juga, membeli rumah atau tempat tinggal sudah bicara soal menguras uang dengan jumlah yang tidak sedikit, menentukan juga tingkat kemapanan seseorang.
Belum lagi besar rumah tersebut, seperti apa desainnya, ada berapa kamar, dan sebagainya. Semua harus disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Tidak harus selalu besar, tidak harus selalu mewah. Ada yang membutuhkan 5 kamar, ada yang cukup dengan 2 kamar saja. Semua tergantung kebutuhan masing-masing penghuninya.
Membeli rumah juga bukan sebuah aktifitas yang bisa Anda lakukan berulang-ulang secara sering. Tidak mungkin, Anda membeli rumah satu, kemudian karena merasa tidak cocok, besoknya, minggu depannya, atau bulan depannya beli lagi yang baru, dan begitu seterusnya, sampai Anda menemukan rumah yang tepat. Rumah Idaman.
Well, bisa sih, kalau Anda sebegitu kayanya, God bless you, tapi pasti Anda akan tiba di satu titik di mana Anda ingin settle di satu rumah.
Hmm.. menurut saya, terserah Anda boleh setuju atau tidak, menjalin hubungan atau "nyemplung" ke dalam sebuah hubungan yang serius (baca: mencari calon pasangan hidup), sama seperti membeli rumah. Tidak bisa sembarangan. Karena merupakan keputusan yang bersifat jangka panjang (baca: seumur hidup, sampai maut memisahkan).
Mungkin tahapnya beda-beda.
Anda mungkin sedang di tahap "melihat-lihat" rumah. Seperti apa sih kira-kira rumah yang Anda idam-idamkan.
Atau sedang di tahap, menabung untuk beli rumah. Dalam kata lain, Anda sudah tahu persis rumah seperti apa yang Anda inginkan. Mungkin sudah Anda lewati setiap hari, mungkin sudah pernah Anda kunjungi dan lihat-lihat dalamnya. Tinggal tunggu waktu yang tepat untuk melakukan down payment.
Atau mungkin di tahap sudah "membeli rumah", sudah nyaman dengan rumah yang Anda tempat sekarang. Selamat untuk Anda yang sudah di tahap ini.
Tahap pertama yang saya sebutkan tadi mungkin tidak terlalu complicated. You can start writing what kind of house that you want. You can start picturing your future house.
Tahap ketiga pun jauh lebih aman, walaupun tetap saja diperlukan maintenance yang baik untuk menjaga rumah tersebut agar tetap "layak huni".
Nah, tahap kedua yang sedikit kompleks, menurut saya. Tahap di mana, Anda sudah merasa yakin, atau mungkin belum yakin, tapi setidaknya Anda sudah bisa bilang, "Rumah seperti ini yang saya cari-cari!!" Yakin?? Hati-hati, you are about to make a huge decision in your life. Coba dilihat-lihat lagi, kalau memang yakin, dan ada dananya kenapa enggak, setidaknya dana untuk down payment.
Yang diperlukan di tahap ini, selain strong determination, adalah the ability to manage your expectation. Anda melewati rumah tersebut setiap hari. Anda sudah mengumpulkan uang untuk bisa membelinya suatu saat. Tapiiiii.. ingat, Anda bukan satu-satunya calon pembeli. Kalau tiba-tiba keduluan orang, mau apa?? Yah, setidaknya Anda sudah tau, rumah seperti apa yang Anda inginkan, tinggal cari lagi yang serupa.
Pesan saya, pelan-pelan saja dalam membeli rumah.
Enggak usah terlalu buru-buru.
Ingat, ini jangka panjang.
Monday, February 1, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment